52898 BERSAMA MEMBANGUN Multi-Donor Fund untuk Aceh dan Nias Ringkasan Laporan No. 1 | Desember 2005 Ringkasan Eksekutif Selama enam bulan pertama operasi Multi-Donor Fund telah menerima komitmen sebesar $525 juta dari 15 donor dan telah menyetujui delapan proyek senilai $237 juta yang mendukung rencana Pemerintah Indonesia untuk rekonstruksi paska tsunami. Pelaksanaan proyek tersebut sedang berjalan dan Multi-Donor Fund akan mencairkan lebih dari $82 juta atas proyek tersebut pada tanggal 31 Desember 2005. Terdapat lima proyek lainnya senilai $58 juta telah mendapat persetujuan pada prinsipnya dan diharapkan akan mulai dilaksanakan pada bulan Januari 2005. Multi-Donor Fund diatur oleh suatu Komite Pengarah yang mewakili Pemerintah Indonesia, para kontribu- tor, masyarakat sipil serta mitra-mitra penting lainnya (LSM internasional dan PBB). Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi NAD-Nias (BRR) sebagai badan koordinasi rekonstruksi pemerintah mengetuai Komite Penga- rah bersama-sama dengan Komisi Eropa sebagai donor terbesar dan Bank Dunia sebagai Trustee. Luasnya perwakilan dari para stakeholders dalam Komite Pengarah telah membuat Multi-Donor Fund sebagai me- kanisme koordinasi donor yang penting dan forum dialog tentang kebijakan pemulihan antara Pemerintah dan komunitas internasional. Komite Pengarah dipandu oleh Kebijakan Bantuan Pemulihan yang memberi arahan strategis untuk meng- kaji apakah suatu proyek patut untuk menerima pendanaan. Multi-Donor Fund mendukung proyek-proyek berkualitas pada sektor yang kekurangan dana dan mendukung pembangunan kapasitas, tata kelola (good governance), pembangunan berkelanjutan, kesetaraan gender, keseimbangan geografis serta kepekaan terhadap konflik. Membangun Suatu Portfolio Proyek-proyek yang telah disetujui atau sedang dalam pengkajian mengarah kepada empat sektor besar, yaitu: perumahaan, hak milik tanah serta prasarana; pembangunan kapasitas BRR, masyarakat sipil dan sek- tor swasta; prasarana dan logistik yang mendesak; dan pemulihan serta perlindungan lingkungan hidup. Perumahan, Hak Milik Tanah dan Prasarana Pada pertemuan Komite Pengarah pertama pada tanggal 10 Mei 2005, empat proyek telah disetujui. Proyek tersebut antara lain penerbitan hak milik atas tanah dan membangun kembali perumahan dan prasarana. Masing-masing proyek tersebut memanfaatkan struktur pengambilan keputusan berbasis masyarakat yang Juara Pertama : Zakiul Fuadi (24) dikembangkan oleh jaringan fasilitator dari Proyek Pembangunan Kecamatan (PPK) dan Program Pemberan- "Kerjasama Nelayan" tasan Kemiskinan Perkotaan (P2KP). Sebelum terjadinya tsunami, jaringan fasilitator tersebut telah ada di 45 Muria Batu, 16 November, 2005 persen kecamatan pedesaan dan 10 persen kelurahan kota di Aceh. Multi-Donor Fund menyediakan hibah (Reflections of Aceh and Nias) untuk meningkatkan cakupan program PPK dan P2KP yang meliputi semua kecamatan dan kelurahan di seluruh Aceh dan Nias. 2 1 Struktur Tata Kelola yang Berbasis Masyarakat Digunakan untuk: · Proyek Perbaikan Jalan dan Jembatan Lamno-Calang: melaksanakan perbaikan darurat pada jalan dan jembatan sepanjang 85 km antara Lamno dan Calang. · Mendukung masyarakat melakukan pemetaan tanah sebagai landasan untuk memastikan kepemilikan · Program Penanggulangan Banjir Kota Banda Aceh: proyek ini merehabilitasi dan meningkatkan sistem atas tanah. Proyek Hak Milik Tanah menerbitkan sertifikat tanah melalui proses inventarisasi tanah bersa- pompa di Banda Aceh untuk menanggulangi banjir di daerah resiko tinggi. ma masyarakat serta pemulihan catatan tanah yang rusak akibat tsunami. Sekitar 600.000 pemilik tanah · Rekonstruksi dan Rehabilitasi Pelabuhan: proyek ini melaksanakan rehabilitasi skala kecil terhadap be- dari Aceh dan Nias akan menerima sertifikat tanah, dan sistem administrasi tanah tingkat propinsi akan berapa pelabuhan dan mendukung rancangan rekonstruksi permanen tiga pelabuhan yaitu Calang, diperbaharui. Sinabang, dan Gunung Sitoli di Nias. · Program Transportasi dan Logistik Laut: memfasilitasikan transportasi laut material rekonstruksi dengan · Mendukung masyarakat pedesaan dan perkotaan untuk menyusun rencana pembangunan masyarakat mengadakan rehabilitasi sementara atas sembilan pelabuhan dan membangun jaringan logistik untuk dengan mengidentifikasikan kebutuhan utama mereka. Rencana pembangunan ini memungkinkan ma- menyalurkan lebih dari 140.000 metrik ton barang muatan di daerah pesisir barat Simeulue dan Nias. syarakat untuk memperoleh akses kepada hibah (block grant) dari proyek PPK dan P2KP. Hibah tersebut di- gunakan untuk membangun kembali dan memperbaiki prasarana tingkat masyarakat seperti jalan, salu- Rancangan proyek tersebut sudah hampir selesai, dan pelaksanaannya akan dimulai pada akhir Desember ran, sanitasi dan juga untuk menciptakan lapangan kerja dan kesempatan mata pencaharian lokal. 2005 atau awal Januari 2006. · Mendukung masyarakat lokal untuk mengidentifikasikan rumah yang perlu diperbaiki atau dibangun Pemulihan dan Perlindungan Lingkungan Hidup kembali. Proyek Perumahaan dan Pemukiman yang merupakan paket dari empat proyek berbasis masyara Multi-Donor Fund sangat berkomitmen terhadap rehabilitasi lingkungan hidup dan saat ini merupakan kat bertujuan untuk memperbaiki dan merekonstruksi 14.000 rumah di seluruh Aceh dan Nias. Proyek ini kontributor terbesar di sektor tersebut. Proyek Pengelolaan Limbah Tsunami mendukung pemerintah lokal juga menyediakan hibah pembangunan prasarana serta mengadakan tambahan 200 fasilitator perumahan untuk mengelola pengumpulan sampah padat maupun daur ulang limbah tsunami. Proyek ini juga men- untuk melengkapi jaringan fasilitator PPK dan P2KP dalam memastikan kualitas rekonstruksi perumahan. ciptakan kesempatan mata pencaharian pengelolaan sampah seperti membuat barang dari kayu tsunami, Melalui bantuan Multi-Donor Fund, jaringan fasilitator tersebut dapat diperluas menjangkau sekitar 531 mendirikan pabrik pengolahan kayu tsunami dan menggunakan limbah untuk membangun fondasi beton staf serta lebih dari 10.240 relawan pada tingkat desa di Aceh dan Nias. Jaringan ini juga merupakan salah dan landasan jalan. satu media utama dalam menyebarkan informasi tentang proses perdamaian. Fasilitator PPK juga secara Proyek Hutan dan Lingkungan Hidup Aceh yang akan mulai pada bulan Januari 2006, akan melindungi hutan aktif memfasilitasi forum koordinasi kabupaten, yang dihadiri oleh semua LSM yang bekerja di kabupaten Aceh yang kaya dan belum tersentuh di ekosistem Leuser dan Ulu Masen terhadap penebangan kayu gelap. tersebut. Hal ini memastikan koordinasi yang lebih baik dan membantu mengidentifikasikan kesenjangan Tujuan ini akan dicapai melalui kerjasama erat dengan para stakeholders terutama dengan pemerintah nasi- pendanaan. Di samping itu, badan dan LSM lain seperti Oxfam, UN Habitat dan Care juga menggunakan onal dan lokal, untuk melindungi 60 persen pasokan persediaan air Aceh. rencana pembangunan masyarakat tersebut di atas untuk memastikan penyaluran bantuan mereka sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Partisipasi dan konsultasi masyarakat adalah mutlak dalam memberdayakan Sebahagian besar portfolio ini diarahkan untuk membangun atau merehabilitasikan prasarana yang telah masyarakat lokal untuk mengembangkan rasa memiliki masyarakat atas masa depan mereka. ada dan memanfaatkan struktur pengambilan keputusan berbasis masyarakat. Hal ini membantu Multi-Do- nor Fund untuk menyelaraskan kebutuhan akan pelaksanaan yang cepat namun tetap mempertahankan Peningkatan Kapasitas BRR, Masyarakat Sipil dan Sektor Swasta mutu dan meletakkan dasar untuk pemulihan jangka panjang yang berkelanjutan. Multi-Donor Fund menyadari pentingnya kapasitas kelembagaan dan proses tata kelola yang kuat atas keberlanjutan rekonstruksi jangka panjang. Maka prioritas ditempatkan untuk meningkatkan kapasitas Pencapaian teknis dan operasional BRR melalui Proyek Dukungan Teknis bagi BRR. Hibah ini memungkinkan BBR untuk 1) merekrut spesialis teknis untuk membantu dalam penyusunan kebijakan dan program, menilai proposal Ringkasan dari enam proyek yang sedang berjalan adalah sebagai berikut: dan memantau pelaksanaan proyek; 2) mengadakan kontraktor untuk menyediakan jasa di bidang hukum, IT, komunikasi, sumber daya manusia dan logistik; dan 3) meningkatkan partisipasi oleh para stakeholdrers Hak Milik Tanah dalam proses pengambilan keputusan BRR. · 25.000 bidang tanah telah dipetakan dengan total paling sedikit 50.000 diharapkan selesai pada akhir tahun 2005 Proyek Peningkatan Peran dan Kapasitas Organisasi Masyakarat Sipil disetujui pada bulan Desember 2005 dan · 5.000 sertifikat tanah akan dibagikan pada akhir tahun 2005 akan mengadakan pelatihan dan hibah berskala kecil kepada organisasi masyarakat sipil (CSO) serta organ- · 700 personil telah dilatih di bidang pemetaaan tanah berbasis masyarakat isasi berbasis masyarakat (CBO) supaya organisasi tersebut dapat berperan secara jangka panjang dalam Pemulihan Daerah Pedesaan* proses pemulihan. Untuk membangun kapasitas sektor swasta, Proyek Rehabilitasi dan Rekonstruksi Jalan · Lingkup proyek diperluas mencakup 221 kecamatan di Aceh dan 22 kecamatan di Nias yang meliputi Pedesaan yang juga disetujui pada bulan Desember 2005, melakukan pelatihan kontraktor-kontraktor skala semua desa dikedua wilayah tersebut kecil teknik perbaikan jalan padat karya serta peningkatan kapasitas manajemen. · Pembangunan/perbaikan 215 km jalan, 94 jembatan, 153 saluran irigasi dan 31 satuan saluran pem- buangan, 41 fasilitas sanitasi, 30 sekolah dan 8 puskesmas; pengadaan bea siswa dan paket pendidikan Prasarana dan Logistik yang Mendesak senilai $76.000; 57.113 orang dikaryakan melalui proyek-proyek prasarana. Dengan mulainya musim hujan timbul kebutuhan mendesak akan fasilitas prasarana dan transportasi ber- Pemulihan Daerah Perkotaan* skala besar untuk menjamin berlanjutnya kegiatan rekonstruksi. Hal ini telah mengakibatkan pembentukan · P2KP diawali pada 48 kelurahan perkotaan mecakup pelatihan 1,553 anggota masyarakat dan akan Program Aksi Segera (Immediate Action Program) yang terdiri dari proyek sebagai berikut: *Multi-Donor Fund bermaksud melakukan retroaktif atas biaya-biaya yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia dalam pelaksanaan tahap awal. Hasil 2 sampai saat ini telah dicapai dengan pendanaan oleh Pemerintah Indonesia dan pinjaman Bank Dunia. 3 diperluas mencakup 402 kelurahan perkotaan pada tahun 2006. Untuk dana proyek yang disalurkan melalui APBN Pemerintah Indonesia, Multi-Donor Fund mengalami ke- · Rehabilitasi/rekonstruksi sedang berlangsung terhadap 41 km jalan, 187 km kanal penyaluran, 9 fasilitas terlambatan dalam penyusunan anggaran oleh pihak Departemen terkait dan persetujuan dari Departemen sanitasi, 7 meunasah, 2 sekolah, 1 sistem air minum, 1 kanal irigasi, 501 beasiswa untuk siswa SMP, pen- Keuangan. Sejak persetujuan anggaran dikeluarkan, pencairan dana proyek telah meningkat secara signifi- ciptaan lapangan kerja 25.372 orang/hari. kan pada bulan November dan Desember dan akan terus meningkat pada tahun 2006. · Perumahaan dan Pemukiman Tabel 1: Daftar Komitmen Donor per 8 Desember 2005 · Rencana pemukiman masyarakat lokal telah disusun untuk pembangunan dan perbaikan 1.382 rumah Komitmen dalam Perjanjian Kontribusi yang telah · 150 kelompok perumahan dibentuk pada 16 kelurahan (kegiatan tahap awal) Source $ Juta ditandatangani dalam $ Juta Komisi Eropa 239.40 101.26 · $1,68 juta akan dicairkan kepada kelompok perumahaan untuk rekonstruksi 1.000 rumah pada akhir Pemerintah Belanda 100.00 100.00 tahun 2005. Pemerintah Kerajaan Inggris 44.51 10.00 · Pengelolaan Limbah Bank Dunia 25.00 25.00 · Dijalin kerjasama dengan Pemerintah Kotamadya Banda Aceh dan Meulaboh, perjanjian kerjasama Pemerintah Norwegia 17.06 17.06 dengan enam kabupaten lainnya sedang dipersiapkan termasuk dengan Nias Pemerintah Denmark 17.54 8.31 · Penciptaan lebih dari 1.100 pekerjaan dengan pembayaran tunai (cash for work), terutama untuk IDP Pemerintah Kanada 11.04 11.04 dimana 40 persen diantaranya adalah untuk perempuan Pemerintah Swedia 10.44 10.44 · Pembersihan 14.000 m3 sampah tsunami untuk didaur ulang atau dibuang secara permanen (diperki- Bank Pembangunan Asia (ADB) 10.00 10.00 akan akan meningkat menjadi 42.000 m3 pda akhir tahun 2005); telah dibentuk dukungan untuk penge- Pemerintah Jerman 10.00 10.00 lolaan sampah kotamadya pada kota-kota mitra sekitarnya Pemerintah Amerika Serikat 10.00 10.00 Pemerintah Finlandia 9.46 9.46 · Bantuan Teknis kepada BRR Pemerintah Belgium 9.46 9.46 · 36 konsultan baru telah direkrut atau sedang dalam proses penerimaan Pemerintah Selandia Baru 8.80 8.80 · Kontrak-kontrak telah dilangsungkan untuk jasa-jasa jaminan mutu, instalasi IT, dan jasa hubungan publik Pemerintah Irlandia 1.20 1.20 Total Sumbangan 524.71 342.92 Kontribusi, Penerimaan dan Pengeluaran Nilai tukar dari Dow Jones/Reuters, tanggal 29 November 2005 Dari $525 juta yang telah dikomitmenkan, 65 persen telah diformalkan dalam bentuk Perjanjian Kontribusi. Multi-Donor Fund saat ini sedang dalam proses menandatangani perjanjian atas sisa 35 persen komitmen Langkah ke Depan tersebut, dan berkeyakinan bahwa semua komitmen akan dipenuhi. Tabel 1 menunjukkan daftar donor, komitmen mereka dan perjanjian kontribusi yang telah ditandatangani. Dalam jangka waktu dekat, Komite Pengarah Multi-Donor Fund bersama-sama dengan BRR akan mengambil keputusan tentang bidang prioritas untuk penggunaan dana yang tersisa. Pada pertemuan Komite Penga- Per tanggal 14 Desember 2005 Multi-Donor Fund telah menerima $208 juta, terdiri dari kontribusi sebesar rah ketujuh di Banda Aceh, tanggal 13 Desember 2005, BRR telah menyampaikan kepada Komite Pengarah $206,2 juta dan $1,8 juta dari pendapatan investasi. Sampai hari ini, Multi-Donor Fund telah mengeluarkan garis besar strategi yang akan diusulkan untuk tahun 2006. $53 juta atas proyeknya dan tambahan $29 juta akan dikeluarkan pada tanggal 31 Desember 2005. Seperti halnya dengan Trust Fund yang lain, pencairan biasanya akan lebih lamban pada tahap-tahap awal. Bagian BRR memberi indikasi bahwa, di masa datang, Multi-Donor Fund akan diminta untuk mendukung proyek terbesar dari enam bulan pertama digunakan untuk menyeleksi dan merancang proyek-proyek yang sesuai pemulihan segera dan jangka panjang yang akan berfokus pada prasarana skala besar, skala menengah dan untuk didanai dan melakukan pekerjaan persiapan sebelum implementasi. prasana komunitas. Baik prasarana komunitas dan skala menengah telah diidentifikasikan sebagai "bagian penghubung yang hilang" dalam proses rekonstruksi yang menghubungkan perekonomian masyarakat lokal dengan tingkat regional serta propinsi. Selanjutnya BRR menekankan bahwa pembinaan kapasitas pemerintah lokal harus berjalan seiring dengan kegiatan pemulihan, dan pemerintah lokal hendaknya semakin banyak dilibatkan dalam proses tersebut. Selain fokus pada sektor-sektor tersebut di atas, BRR mengindikasikan bahwa Multi-Donor Fund akan dimin- ta untuk menangani kebutuhan pemulihan khusus di Nias. Pada Pertemuan Stakeholders Nias yang pertama (Nias Islands Stakeholders Meeting) pada tanggal 4 Desember 2005, Pemerintah Indonesia menyoroti bahwa dari $1 milyar yang diperlukan, hanya sekitar $40 juta tersedia dari pihak donor, dan $300 juta dari Pemerin- tah Indonesia, sehingga terdapat kesenjangan dana sebesar $660 juta untuk pemulihan Nias. 4 5 Republic of Indonesia BRR European Commission Netherlands United Kingdom World Bank Norway Denmark Canada Sweden ADB Germany United States of America Belgium Finland New Zealand Ireland